Senin, 16 September 2013

Guru SDN Prawirotaman Juara 1 Lomba Tingkat DIY

Berita menggembirakan datang ke sekolah kita tercinta SDN Prawirotaman, karena pada bulan Agustus 2013 kemarin salah satu pendidiknya menyabet prestasi yang cukup bergengsi di tingkat DIY. Prestasi dalam “Lomba Kreatifitas Guru Pembuatan Alat Peraga Pembelajaran tahun 2013” ini berhasil di raih Muhammad Arief Nugraha, SIP guru kelas 6 SD N Prawirotaman, dan tidak tanggung-tanggung prestasi yang diraihnya adalah Juara 1. Lomba yang diadakan di LPMP DIY pada tanggal Agustus ini melalui seleksi yang bertahap, dari 80 peserta dari seluruh DIY yang mengikuti akan diseleksi menjadi 50 peserta, kemudian para peserta harus melewati tahap presentasi di depan dewan juri dari Dosen UNY, LPMP DIY dan Penerbit Buku pendidikan, 15 peserta yang terbaik akan maju pada tahap presentasi ke-2. pada tahap presentasi yang ke-2 inilah hasil karya Pak Arief mendapat nilai yang tertinggi sehingga berhasil meraih Juara 1. Alat peraga pembelajaran yang diberi nama “Patrik” ini sebenarnya berawal dari sebuah ide sederhana yang bertujuan untuk membantu siswa-siswa pak arief yang dulu masih mengajar di kelas 2 dalam hal mengetahui nilai dan tempat bilangan. Patrik adalah kependekan dari Pasang Tarik yang menggambarkan cara penggunaan alat ini. walaupun alat ini pada awalnya banyak diremehkan, tetapi berdasarkan efektifitas dalam membantu proses pembelajaran alat ini terhitung sangat efektif. “Ayo, coba terus jadi yang terbaik” itu yang kami dapatkan dari Pak Arief ketika memberi semangat kepada anak didiknya. Nah, ayo teman-teman guru SDN Prawirotaman jangan mau kalah, teruslah berprestasi, untuk semua siswa SDN Prawirotaman buktikan kalau kalian juga bisa. Semangat dan Maju terus SDN Prawirotaman.

Rabu, 29 Mei 2013

Penulisan Karya Ilmiah BTKP DIY

Buletin WARTA GURU, WEBSITE, dan Jurnal ADI KARSA. Dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Tulisan harus berbasis pada isu (permasalahan) kependidikan 2. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media lain 3. Tidak mengandung flagiarisme 4. Panjang tulisan untuk Web berkisar 500 kata 5. Panjang tulisan untuk WARTA GURU 650-700 kata 6. Panjang tulisan untuk Jurnal ADI KARSA antara 1.500-2.500 kata

Senin, 20 Mei 2013

Diklat Jurnalistik Picu Kreatifitas Guru

Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan ( BTKP ) DIY. Dua hari ini kegiatan di Aula BTKP DIY semarak dengan guru yang mengikuti diklat jurnalistik. kegiatan yang dilaksanakan mulai hari Senin, 20 Mei 2013 ini diikuti 30 orang guru yang berasal dari 5 kabupaten di DIY, para guru yang datang memang sudah terpilih, karena panitia mensyaratkan mengirimkan sebuah artikel dalam pendaftaran. Melalui cara ini diharapkan panitia bisa mendapatkan guru-guru yang mempunyai minat tinggi untuk menulis.’ Dalam pembukaannya Kepala BTKP DIY Singgih Raharja, SH,M.Ed menyampaikan bahwa “guru-guru yang mengikuti kegiatan mendapat kesempatan untuk menulis sebuah karya yang nantinya akan dimuat pada media yang diterbitkan BTKP seperti bulletin Warta Guru dan Jurnal Adi Karsa”. Hal tersebut jelas memotivasi peserta untuk menulis, karena selama ini ada beberapa dari peserta yang sudah sering menulis tetapi belum bisa diterbitkan di media massa. Menanggapi hal itu salah satu pemateri Dwi Suyono yang juga wartawan Bernas mengatakan “kami siap menampung hasil karya guru-guru jika memang mengirimkan naskahnya ke Bernas.(arf)

Selasa, 22 Januari 2013

Persami di SD N Prawirotaman

"Hore..kemah.." teriak anak-anak kelas 5 dan 6 SD N Prawirotaman. teriakan ini terdengar setelah anak-anak dibagikan surat pemberitahuan diadakannya Perkemahan Sabtu Minggu di sekolah tercinta ini. Senin kemarin anak-anak sudah mendaptkan regu masing-masing, merekapun semangat menyusun rencana kegiatan dan anggaran per regu. Persami di SD N Prawirotaman memang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 26-27 Januari 2013, harinya tentu saja ya Sabtu-Minggu. Oke lah anak-anak, semangat mu membuat kami semua turut membuat kami semua ikut semangat, semoga nanti lancar dalam pelaksanannya ya. dan tunggu berita seru berikutnya...Piss. wassalamualaikum wr wb

Rabu, 09 Januari 2013

Masuk Kembali di Semester Dua dan siap Untuk Keberhasilan Kurikulum 2013

Tanggal 7 Januari 2013 kemarin murid-murid SD N Prawirotaman kembali mengisi hari-harinya untuk belajar di sekolah. Ya... memang benar, ini karena pembelajaran semester kedua TA 2012/2013 sudah dimulai. Di hari Senin anak-anak sudah langsung mengikuti upacara bendera dan pengarahan dari Ibu Kepala Sekolah. Di hari Selasa ada kejutan dari anak-anak untuk Ibu Supraptiwi yang sudah memasuki masa pensiun pada tahun 2013 ini, semoga tetap sehat ya BU. pada tahun 2013 ini SD Prawirotaman juga harus bersipa dengan berbagai program baru yang harus dijalankan, baik program sekolah maupun program pemerintah. Untuk program sekolah antara lain : Pelaksanaan ekstrakurikuler TIK, Tambahan Jam untuk kelas 6 dan Persami. sedang untuk program pemerintah yaitu : Siap untuk PKG dan Pelaksanaan Kurikulum baru 2013, Sedikitnya ada dua faktor besar dalam ke berhasilan kurikulum 2013. Pertama, penentu, yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Kedua, faktor pendukung yang terdiri dari tiga unsur; (i) ketersediaan buku sebagai ba­han ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum; (ii) penguatan peran pemerintah daam pembinaan dan penga­wasan; dan (iii) penguatan manajemen dan budaya sekolah. Jadi mari kita bekerja sama mencapai kesuksesan untuk semuanya... SEMANGAT !

Tunjangan Profesi Langsung ke Guru

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai tahun 2013 uang tunjangan profesi guru akan langsung disalurkan ke rekening guru, tidak lagi melalui pemerintah kota/kabupaten. Kebijakan ini dilakukan karena penyaluran dana lewat pemerintah kota/kabupaten sering kali dananya terlambat diterima guru. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, pemerintah sangat serius menyelesaikan persoalan tunjangan profesi guru yang sering kali uangnya terlambat diterima guru. �Setelah dilakukan evaluasi secara menyeluruh, pemerintah pengambil kebijakan akan menyalurkan langsung dana itu ke tangan guru,� kata Nuh saat evaluasi program pendidikan 2012 dan rencana tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pekan lalu, di Jakarta. �Kami menyadari ini pekerjaan rumah yang sulit. Kami akan kawal dana itu agar benar-benar sampai di tangan guru,� ujar Nuh. Dari total anggaran fungsi pendidikan sebesar Rp 337 triliun di tahun 2013, pemerintah mengalokasikan Rp 43 triliun untuk tunjangan profesi guru. Besarnya tunjangan profesi guru satu kali gaji pokok guru. Banyak potongan Menanggapi hal ini, Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo berharap, tahun 2013 pembayaran tunjangan profesi guru akan lebih baik. Dalam soal tunjangan profesi guru, kata Sulistiyo, masalah yang muncul antara lain banyaknya guru yang belum mendapat tunjangan profesi walau sudah lolos sertifikasi. Kalaupun menerima, dana itu sering terlambat hingga enam bulan. Selain terlambat, uang yang diterima guru tak utuh karena dipotong dinas pendidikan daerah dengan berbagai alasan. Kalaupun tidak dipotong, saat pencairan tunjangan profesi, guru diharuskan membeli berbagai perlengkapan pendidikan seperti laptop yang harganya lebih mahal dibandingkan harga pasar. Sulistiyo juga menyoroti sulitnya guru swasta serta guru honorer mendapat tunjangan profesi. Saat ini dari sekitar 2,9 juta guru di berbagai jenjang pendidikan, sekitar 1,7 juta berstatus guru pegawai negeri sipil (PNS) dan sekitar 1,2 juta guru non-PNS, baik guru swasta, guru bantu, guru honorer, maupun status lainnya. Dari rencana program pemerintah tahun depan, ujar Sulistiyo, tidak terlihat adanya rencana mengatasi kekurangan guru SD, tenaga administrasi, perpustakaan, dan laboratorium di sekolah. Persoalan tenaga kependidikan ini tidak pernah disentuh pemerintah pusat. �Meski menjadi urusan daerah, tetap harus ada solusinya ketika daerah tidak menjalankan kewajibannya,� kata Sulistiyo. Sumber berita www.edukasi.kompas.com