Senin, 26 Februari 2018

Manajemen Sekolah

KONSEP SEKOLAH UNGGUL Oleh: Erna Kuneni Sekolah unggul ialah sekolah yang dikembangkan guna mencapai keunggulan dalam keluaran (output) pendidikannya. Keunggulan dalam keluaran yang dimaksud meliputi kualitas dasar (daya pikir) dan penguasaan ilmu pengetahuan, baik yang lunak (ekonomi, politik, sosiologi, dsb.) maupun yang keras (matematika, fisika, kimia, biologi, astronomi) termasuk penerapannya yaitu teknologi (konstruksi, manufaktur, komunikasi, dsb.). Secara umum, sekolah unggul memiliki keunggulan-keunggulan dalam input (siswa dan masukan instrumental), proses belajar mengajar, dan output (hasil belajar) yang ditunjukkan oleh kepemilikan kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Sekolah unggul memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap prestasi belajar siswanya, profesionalisasi pendidik dan tenaga kependidikan menjadi fokus perhatian. Proses belajar mengajar yang efektif menjadi fokus perhatian sekolah. Kepemimpinan dan manajemen sekolah sangat professional. Sekolah mempertanggungjawabkan hasil belajar kepada publik (akuntabilitas). Visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah dimiliki bersama oleh warga sekolah. Selain itu, sekolah unggul juga ditujukan untuk menyiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan atau kompetensi untuk menghadapi era globalisasi, yaitu: (1) memiliki kemampuan dasar yang kuat dan luas, (2) mampu mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan data dan informasi (3) mampu meng-komunikasikan ide dan informasi. Sekolah harus dibangun secara bersama-sama oleh seluruh warga sekolah, bukan hanya oleh pemegang otoritas pendidikan. Keunggulan akan dapat dicapai apabila seluruh sumber daya sekolah dimanfaatkan secara optimal. Baik tenaga pendidik, tenaga administrasi, pengembang kurikulum, kepala sekolah, dan penjaga sekolah pun harus dilibatkan secara aktif. Karena sumber daya tersebut akan menciptakan iklim sekolah yang mampu membentuk keunggulan sekolah. Kunci utama sekolah unggul adalah keunggulan dalam pelayanan kepada siswa dengan memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi siswa seoptimal mungkin, serta seimbang. Kedua komitmen tinggi untuk unggul yang dipegang oleh staf administrasi, guru, dan kepala sekolah untuk menjadikan sekolahnya sebagai sekolah unggul dalam segala aspek, sehingga semua siswa dapat menguasai materi pokok dalam kurikulum. Semuanya memiliki potensi untuk berkontribusi dalam proses pendidikan. Komitmen ini adalah energi untuk mengubah budaya konvensional (biasa-biasa saja) menjadi budaya unggul. Membangun komitmen bersama adalah langkah awal dan penting untuk memulai proses menuju sekolah unggul. Ketiga, guru sebagai pendidik harus memiliki kompetensi setidaknya sbb: (1) terampil menggunakan model mengajar berdasarkan penelitian (2) bekerja secara tim dalam merencanakan pelajaran, menilai siswa, dan dalam memecahkan masalah,(3) sebagai mentor bagi koleganya, (4) mengupayakan pembelajaran yang efisien, dan (5) berkolaborasi dengan orang tua, keluarga, dan anggota masyarakat lain demi pembelajaran siswa. Keempat , kesempatan untuk belajar dan pengaturan waktu yang jelas. Semua guru mengetahui apa yang mesti diajarkan. Alokasi waktu yang memadai dan penjadwalan yang tepat sangat berpengaruh bagi kualitas pengajaran. Guru memanfaatkan waktu yang tersedia semaksimal mungkin demi penguasaan keterampilan. Dalam hal ini perlu dijaga keseimbangan antara tuntutan kurikulum dengan ketersediaan waktu. Kunci keberhasilan dalam hal ini adalah mengajar dengan niat akademik yang jelas dan siswa pun mengetahui niat itu.Mengajar yang berkualitas memiliki ciri sebagai berikut: (1) organisasi pembelajaran yang efisien, (2) tujuan yang jelas, (3) pelajaran yang terstruktur, dan(4) praktik mengajar yang adaptif dan fleksibel. Kelima lingkungan yang aman dan teratur, bersuasana tertib, bertujuan, serius, dan terbebas dari ancaman fisik atau psikis, tidak opresif tetapi kondusif untuk belajar dan mengajar. Siswa diajari agar berperilaku aman dan tertib melalui belajar bersama (cooperative learning ), menghargai kebinekaan manusiawi, serta apresiasi terhadap nilai-nilai demokratis. Banyak penelitian menunjukkan bahwa suasana sekolah yang sehat berpengaruh positif terhadap produktivitas,semangat kerja, dan kepuasan guru dan siswa. Keenam, hubungan yang baik antara rumah dan sekolah. Para orang tua memahami misi dan visi sekolah. Mereka diberi kesempatan untuk berperan dalam program demi tercapainya visi dan misi tersebut. Dengan demikian, sekolah tidak hanya mendidik siswa, tetapi juga orang tua sebagai anggota keluarga sekolah yang dihargai dan dilibatkan. Dengan melibatkan mereka pada kegiatan ekstra di akhir pekan (extra school ) misalnya, siswa sadar bahwa orang tuanya menghargai kegiatan pendidikan,sehingga mereka pun menghargai pendidikan yang dilakoninya. Upacara-upacara yang dihadiri orang tua sesungguhnya merupakan kesempatan untuk membangun citra sekolah dan untuk merayakan visi dan misi. Ketujuh, monitoring kemajuan siswa secara berkala Kemajuan siswa dimonitor terus- menerus dan hasil monitoring itu dipergunakan untuk memperbaiki perilaku dan performansi siswa dan untuk memperbaiki kurikulum secara keseluruhan. Penggunaan teknologi, khususnya komputer memudahkan dokumentasi hasil monitoring secara terus- menerus. Evaluasi penguasaan materi pelajaran secara perlahan bergeser dari tes baku menuju tes berdasar kurikulum dan berdasar kritera. http://manajemensekolah22.blogspot.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar